So.. Let me tell u my happiness that i feel all day today..Aslinya hari ini menurut jadwal sebenarnya, kami para dokter muda gelombang 3 angkatan 2003 belum mulai masuk PanUm, tapi karena fakultas kami kedatangan para asesor dari Dikti yang akan menilai akreditasi maka jadwal PanUm kami harus dimajukan, karena pihak asesor ingin visitasi melihat langsung bagaimana sih PanUm itu berlangsung di lingkungan FKUB. Nah, karena jadwal dimajukan maka para dokter muda ini mendapatkan servis khusus dari pihak fakultas lho, hehe.. Apalagi kalau bukan disediakan konsumsi makan siang gratis (yang alhamdulillah enak banget eui) demi kelancaran proses belajar mengajar. Jarang-jarang lho dokter muda peserta PanUm dapat konsumsi seperti ini hihi.. Walau hal ini berlangsung hanya pada hari ini it’s ok lah.. Kami sudah cukup seneng kok..
PanUm hari ini materinya ttg communication skills. Harusnya sih di hari pertama PanUm kita hanya dapat kuliah pendahuluan ttg komunikasi. Tapi karena para asesor itu datang, maka kita langsung masuk ke modul komunikasi “tanpa kuliah dulu”. Tidak begitu kaget atau membingungkan sih, soalnya dulu pas masih di clerkship bedah, kami sudah pernah mendapatkan hal yang serupa.
Dari 49 dokter muda, kami dibagi menjadi 4 kelompok kecil yang masing-masing kelompok difasilitasi oleh 1 org tutor. Alhamdulillah.. kelompok saya dapat tutor pagi:dr. Tita (dosen PH) dan tutor siang:dr. Arif (dosen PH yg juga jadi Komite Etik Pendidikan Fakultas & senior trainer TRUSTCO Malang) yang asyik banget. Wajar sih.. soalnya yang jadi tutor para dokter staf pengajar yunior yang tentunya masih berjiwa muda. Jadinya, selama kegiatan sesekali diselingi dengan canda dan tawa serta sharing pengalaman para dokter-dokter itu.
Hari ini dibagi menjadi beberapa sesi:
- Beginning the interview
Materi memulai interview atau anamnesis ini standar saja. Ya mulai dari menciptakan first impression yang ramah ke pasien dengan cara senyum, salam, sapa. Lalu introduce ourselves and asking basic information about our patients. Sistem belajarnya dengan role play. Seru.. Konyol.. Lucu..
- Asking Questions
Materi ini intinya sih bagaimana caranya kita melatih kemampuan bertanya yang baik dengan mengajukan pertanyaan open or closed questions. Sama seperti materi pertama, sistemnya tetap pakai role play. Banyak yang jayus dengan role playnya
- Listening
Nah ini dia yang harus dan sangat wajib dikuasai oleh seorang dokter. Keterampilan untuk “mendengarkan” baik itu mendengarkan dengan alat indera pendengar juga mendengarkan dengan hati. Komunikasi dokter-pasien tidak akan berjalan efektif kalau kita tidak punya kemampuan listening yang baik. Karena menurut penelitian Barker (1980) 53% komunikasi itu adalah MENDENGAR. Sistem belajarnya agak-agak lucu, kayak games gitu. Jadi dari 3 orang, ada yang berperan sebagai sender, receiver, dan writer. Semua kebagian 3 tugas tersebut. Jadi tutor memberikan satu kartu pada tiap-tiap orang, lalu yang bertugas sebagai sender harus membacakan kepada receiver, sambil memilah mana informasi yang penting utk disampaikan dan mana yg tdk. Lalu receiver kemudian (tanpa membaca kartu tsb) harus menyampaikan pesan itu pada writer yang akan menuliskannya di secarik kertas. Dan walhasil, banyak yang miscommunication, komunikasi tdk sampai dgn sempurna. Kesimpulannya.. Mendengarkan itu memang sulit. Makanya butuh latihan terus menerus. Smangat!!
- Emphatic Response
Dokter yang baik dan disenangi oleh pasien adalah dokter yang mampu menunjukkan rasa empatinya baik itu melalui komunikasi verbal maupun nonverbal. Empati ini merupakan tingkatan tertinggi dari proses rapport atau menjalin hubungan antara dokter dgn pasien. Nah.. di sini kami dilatih dengan role play utk show off empati ketika ada pasien yang menceritakan keluhannya. Oh ya.. pada sesi ini kami juga dibagikan yang namanya “Kartu Dokter Baik”. Isinya beberapa contoh hal-hal apa saja yang bisa disampaikan baik itu verbal maupun nonverbal untuk menunjukkan empati.
- Giving Bad News
Nah.. ini juga termasuk bagian dari komunikasi dokter-pasien yang cukup rumit. Yah gimana ya.. yang namanya menyampaikan berita buruk apalagi ini menyangkut kesehatan pasien (bisa kematian, diagnosis penyakit kronis, progrefisitas pasien, atau kecacatan yang timbul) itu kan pasti sulit. Kalau dokternya tidak pandai-pandai menyampaikan bisa-bisa direspon negatif oleh pasien, dan hal ini tentunya tidak bagus juga bagi kondisi fisik dan psikis pasien sendiri. Yah.. intinya pada saat giving bad news itu adalah BE HONEST AND GIVE REALISTIC HOPE! Nah.. pada saat inilah juga sebenarnya kita bisa memasukkan motivasi-motivasi dan nilai-nilai spiritual. Itulah mengapa yang namanya dokter itu tidak hanya harus top dalam bidang knowledge and behaviournya tapi juga spiritualnya harus ok juga. Ingat.. dokter itu perpanjangan tangan Yang Maha Kuasa.. Kita hanya membantu menyembuhkan, bukan sebagai pemberi kesembuhan..
Yah itulah sekilas tentang PanUm hari ini..
Capek memang.. karena mulai dari pagi sampai sore.. tapi karena semuanya berjalan dengan menyenangkan dan saya menyukainya jadi ya saya menikmati sekali.. sehingga capeknya tak begitu terasa.. Alhamdulillah.. hari pertama ini jadi pemicu semangat saya untuk terus tetep keep my spirit on until the end of PanUm.. Ganbatte ne!!
*hanya skedar sharing sekaligus mereview PanUm hari ini..
18 comments
horeeeeeeeee……comment number one….hiihihi..:d
capek tapi seneng…..^^walupun capekk jgn lupa senyum nya yaa tha…:)
pan um itu panitia umum? dokter juga harus belajar banyak ilmu komunikasi. malah, sugesti (dengan cara mensugesti pasien), katanya, merupakan bagian dari proses penyembuhan. 😀
semangat.. kalo tutorial sudah bosan nih mba.. ^^
wah bagus banget tuh dek……hampir mirip dengan training Communication skills disini…..disini tiap masuk RS posisi apa saja harus belajar ttg itu, health and safety (cara buang sampah, warna tempat sampah, kapan pakai apron, gloves, mana fire exit), dan juga confidentiality, kapan bisa dan gak bisa sharing confidential matter, dll….sukses buat brawijaya!
dokter tuh mirip2 auditor ya, byk nanya dan mendengar… :-)*ikut seneng liat Ita semangat ^_^
*mikir2 maksud tulisan* 😀
emang knp mbak?
hehehe….jadi human auditor om
sukses buat mbak amee juga
Smangat!!! yg sudah bosan tutorial siapa? adek ya? adek sudah PBL sih.. jd dr awal sdh dpt kayak beginian.. klo mbak kan angkatan tuwir kagak dpt begituan
Ya om tian.. PanUm = Kepaniteraan Umum…yupz… sugesti positif ke pasien emang perlu dilakukan karena menjadi bagian dr proses penyembuhan dan bahkan sangat membantu sekali…
hahahahaha… ya deh.. kak vinna dpt hadiah senyuman termanis dr ita
Ada baiknya diadakan panum, waktu anak kami sekolah dulu belum ada panum.
Ya bu.. panum ini utk pemantapan skills kami..anak ibu dulu lulusan mana y? angkatan brp ya bu?wah.. ternyata saya & anak ibu kolega ^_^
Anaka kami lulusan 15 tahun yang lalu dari Unibra.
wah ibu.. Unibraw juga ternyata.. wah.. kakak kelas sy dong ^_^
Artikel yang bagus om, jadi melek sekarang