Menyambung dari postingan sebelumnya, kali ini aku pengen sharing bagaimana sih cara membeli reksadana itu. Kebetulan juga ada seorang teman yang menanyakan tentang hal ini, jadi daripada aku bingung menerangkan lewat BBM, kayaknya lebih baik kalau aku bikin postingan tersendiri.
Disclaimer : Yang nulis ini bukan seorang financial planner ya. Jadi ya harap maklum kalau informasinya hanya berdasarkan pengalaman pribadi seorang Working Mom yang lagi getol ngurusin keuangan keluarga 😛
Pada awalnya aku pikir beli reksadana itu ribet bin njlimet, eh ternyata tidak lho. Gampang, gak pake ribet (kalau beli lewat “supermarket reksadana” di bank) atau kalau mau sedikit repot bisa lewat Manager Investasi secara langsung.
Berhubung aku cuma punya pengalaman beli lewat bank, jadi mungkin postingan ini tidak akan terlalu menjawab pertanyaan bagaimana caranya kalau beli lewat MI langsung. Nah, pilihan mau membeli lewat bank atau MI langsung itu tergantung situasi dan kondisi. Karena kalau beli di supermarket reksadana di bank gak semua produk reksadana yang ada di Indonesia dijual di sana. Jadi kalau kita milih untuk membeli produk yang tidak dijual di bank ya otomatis kita harus beli lewat MI langsung. Atau kalau mau bisa juga sih, beli produk yang sebenernya dijual di bank langsung ke Minya.
Pernah sih coba untuk menghubungi salah satu MI karena kebetulan produknya tidak dijual di bank langgananku. Gak ribet sih pas dijelasin sama salesnya gimana cara belinya, paling kita isi kuesioner profil resiko yang kemudian bisa kita kirim pake pos/ekspedisi beserta berkas-berkas yang diperlukan (data diri, fotokopi ID card, fotokopi NPWP, dan berkas-berkas lain yang dirasa perlu). Trus kalau mau beli pertama kali, tinggal transfer sejumlah minimal subscription awal yang ditetapkan oleh MI ke bank kustodian yang ditentukan. Bukti transfernya tinggal difax atau discan trus kirim via email sambil konfirmasi ke Minya kalau kita sudah transfer. Untuk top-up juga caranya sama. Kalau mau redeem juga sama prosedurnya. Kalau gak salah sih beli lewat MI langsung ini gak kena fee kayak kalo beli di bank, tapi pajak tetep kena ya 😀
Nah, sekarang kalau beli di bank gimana dong?
Ya tinggal dateng aja ke banknya 😛
Yang aku tahu, beberapa bank sudah mulai menjual reksadana ini, sebut aja (sori sebut merk), Commonwealth Bank, Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, Danamon, dan sebagainya. Cuma sayangnya di beberapa bank tertentu macam BNI dan BCA, pembelian reksadananya hanya ditujukan kepada nasabah prioritas dan jumlah pembelian awal sungguh gak pas buat dikantong ibu-ibu yang cuma mampu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk investasi kayak aku 😛 Di BNI sendiri minimal sekitar 10.000.000 IDR baru bisa beli reksadana dan top-up minimal 1.000.000 IDR.
Nah, karena alasan ketidaksesuaian kantong itu, maka aku cuma memilih di dua bank saja (Mandiri sama Commbank). By the way, aku bukan salesnya mereka lho ya 😛
Caranya:
- Datang ke bank yang jadi agen penjual RD
Mampirlah ke CS bank trus bilang kalau mau beli reksadana 😛 Nanti biasanya bagian marketing reksadana (CS yang sudah bersertifikat sales penjual RD) yang akan menjelaskan apa itu reksadana dan bagaimana cara berinvestasinya serta prosedur yang harus ditempuh di bank yang bersangkutan. Biasanya sih kita akan disuruh buka rekening di bank tersebut dulu, kalau misalnya sudah punya ya tinggal sodorin aja buku tabungannya.
- Isi formulir dan lengkapi berkas-berkas yang diperlukan
Sebelum mulai membeli, mereka akan memberikan kita segepok formulir yang harus diisi. Ngisinya bahkan bisa disambi sambil makan snack lho saking banyaknya 😛 Mulai dari kuesioner profil resiko, form persetujuan pembelian reksadana dan beberapa form lain. Kalau kita mau pake sistem autoinvest biasanya ketambahan ngisi form persetujuan autoinvest. Ngisinya jangan buru-buru ya, terutama bagian kuesioner profil resiko, karena itu akan kepake banget untuk tau bagaimana karakteristik kita sebagai investor. Eh ya, jangan lupa bawa NPWP ya kalau pas mau beli RD pertama kali. Kalau gak punya NPWP biasanya akan disuruh mengisi formulir pernyataan tidak memiliki NPWP
Trus kalau misal belinya di Commbank biasanya kita akan ditawari untuk registrasi aplikasi internet bankingnya, karena hanya si Commbank ini satu-satunya agen bank penjual reksadana yang melayani pembelian reksadana secara online. Ikutin aja prosedurnya ntar akan diajari cara menggunakan internet bankingnya sama CS.
- Pilih produk reksadana
Tentang ini sudah aku bahas di postingan sebelumnya. Intinya sih tentukan tujuannya, jangka waktunya dan baca prospektus masing-masing produk. Memang baca prospektus itu bikin pusing, mana isinya panjang lagi, tapi sebaiknya memang harus dicermati di awal agar kita mengerti seluk beluk produk yang kita pilih. Yang menjadi perhatian adalah perhatikan hari bursa ya, transaksi pembelian reksadana hanya bisa dilakukan di hari bursa (hari kerja) mentok sampai jam 12 siang. Kalau kita melakukan transaksi lewat dari jam itu maka akan diikutkan di hari bursa berikutnya. Laporan transaksi ini biasanya baru masuk di akun investasi kita H+1.
- Selesai!!!
Untuk pembelian selanjutnya (top-up) sama aja sih prinsipnya, tinggal datang ke bank trus isi form pembelian dan beres deh. Kalau pake internet banking lebih gampang lagi. Mana kalau beli di Commbank dapet diskon 50% subscription feenya. Gak pake ribet, gampang, dapat diskon lagi 😛
Semoga bermanfaat ya.
Kalau ada yang masih bingung silakan dikomen aja deh di bawah..
Image courtesy: justdan93.wordpress.com
5 comments
Baru tahu kalo di MI langsung ga ada fee-nya. Saya jg beli reksadana d bank, maklum cowok ga mau ribet. Hehehe
Sebenernya beli baik di MI maupun bank kustodian ada feenya kok. Dan besaran feenya kan juga tergantung produknya. Cuma memang ada bank kustodian yang memberikan promo diskon 50% subscription fee kalau pembeliannya dilakukan lewat online banking. Kalau yang lainnya sih saya rasa sama aja… 😀
di tempat saya gada commbank mba, saya jg byk baca postingan klo mau main RD enak lwt bank satu itu ..
saya baru mau bljr main reksadana, tp berhubung dana saya terbatas krn saya ,asih kuliah, saya tertarik dg RD pasar uang, biasanya brp setoran awal minimum di bank mandiri ? setoran selanjutnya brp minimal ?
apa mba tau kisarannya sehingga saya bs nyiapin modal awal ..
terima kasih sebelumnya ..
Coba ke bank kustodian lainnya aja mbak. Yang paling gampang ditemui dimana-mana mungkin bank Mandiri ya. Maka kesana saja utk belanja RDnya 🙂
Kalau setoran awal itu beda-beda mbak, tergantung produknya. Kalau beli tanpa fasilitas auto-installmentnya Mandiri seinget saya ada yang minimal 500.000, ada juga yang 1.000.000. Mending kalau dana terbatas pake fasilitas auto-installment atau auto-investnya aja. Karena kalau pake fasilitas itu, uang 100.000 aja sudah bisa dipake buat investasi RD 🙂 Coba aja main-main dulu ke Bank Mandiri trus tanya CSnya. HTH ya..
mbak beri contoh dong,gambar kek gitu biar jelas