Menjadi seorang perempuan, istri dan sekaligus ibu tentu saja kita dituntut untuk mampu menjalankan peran ganda ini seprofesionalisme mungkin. Dengan menjadi sesosok individu, istri dan ibu yang profesional tentu saja akan mendatangkan kebanggan kepada keluarga. Tugas pekan ini sebenarnya gampang-gampang susah. Gampang karena di kelas matrikulasi batch 3 sebelumnya saya sudah pernah membuat tugas ini, namun memang tidak saya post di blog ini. Namun, kali ini menjadi sedikit sulit karena kondisi saya yang saat ini menjalani hubungan jarak jauh dengan suami saya (bahasa kerennya – LDR – Long Distance Relationship). Tentu saja kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi indikator-indikator yang telah saya buat sebelumnya. Saya mencoba memperbaiki kembali dan menyesuaikan dengan kondisi terkini sebagai individu, istri dari suami yang sedang menuntut ilmu di tanah rantau dan ibu single fighter yang harus berperan ganda juga menjadi seorang “ayah” bagi anak-anak untuk menggantikan peran langsung sang ayah yang karena keadaan tidak bisa mendampangi langsung mereka menjalani hari-harinya untuk sementara waktu.
Di kelas matrikulasi batch 3, saya membuat sendiri checklist indikator profesionalisme perempuan tanpa menanyakan sebelumnya kepada suami terkait indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia ataupun kepada anak-anak, indikator ibu seperti apa yang bisa membuat diri mereka bahagia. Kali ini, saya mencoba memberanikan diri menanyakan kepada suami tentang indikator istri yang membahagiakannya. Minus menanyakan kepada anak-anak saya karena mereka masih belum seberapa paham jika saya menanyakan hal ini. Mungkin for next, saya akan menanyakan kepada anak-anak dengan pertanyaan simple “Kamu seneng kalau Bunda itu gimana ya?”, hehehe….
Yap, berhubung saya jauh dari suami tentu saja saya menanyakan hal ini menggunakan teknologi yang tersedia. Sejatinya saya cuma menanyakan via Whatsapp lalu suami tanpa disangka-sangka membalas via email dalam email yang panjang dan lebar mengutarakan indikator istri yang membahagiakannya. And can you guess what I feel when I read his email? Saya cuma bisa meneteskan air mata saat membaca emailnya. Dia bukan tipe yang romantis, 7 tahun kami menikah, suami bukanlah lelaki yang sering mengumbar kata-kata mesra. Namun, emailnya kali ini sungguh luar biasa…… Inti dari emailnya (saya gak share keseluruhan isi email ya, privacy, hehehehe) adalah 5 poin utama yang mampu membahagiakannya sholihah – cantik dalam pandangan matanya – patuh dan taat – pembawa rezeki (qonaah) dan pemberi keturunan yang soleh.
Indikator yang saya buat kali ini merupakan perbaikan dari edisi sebelumnya. Matriksnya masih sama dengan kunci spesifik – terukur – feasible untuk dikerjakan – realistik – jelas waktunya. Semoga bisa benar-benar terealisasikan dengan semaksimal mungkin. Target awal untuk 30 hari ke depan. Doakan istiqomah…..
Amiin Allahumma Amin…..
1 comment
Senang membacanya. Juga checklist imdikator sudah SMART. Semoga bisa komitmen dan konsisten ya Mbak